Lukisan basuki abdullah pangeran diponegoro biography

8 Lukisan Karya Basuki Abdullah yang Terkenal

Indonesia memiliki berbagai seniman yang luar biasa. Melalui berbagai karya seni, seperti seni rupa, seni musik, seni kriya dan seni teater. Berbagai aliran ini melahirkan banyak seniman. Salah satunya seni rupa, aliran seni dengan wujud goresan-goresan dan warna yang dipadukan menjadi suatu karya yang mempesona dan bernilai seni tinggi.

Seni rupa Indonesia telah menjadi rumah bagi banyak seniman berbakat, Di antara mereka, Basuki Abdullah adalah salaah satu ikon yang mengukir namanya dalam sejarah seni Indonesia.

Dikenal dengan keahliannya dalam melukis dan mentransformasikan kehidupan sehari-hari menjadi karya seni yang indah.

Basuki Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 25 Januari Ia merupakan anak dari Basuki Suriosubroto, salah satu pelukis Indonesia pada masanya. Perjalanan hidup Basuki Abdullah dimulai ketika ia masuk di Akademi Seni Rupa Academie Voor Beeldende Kunsten di Den Haag Belanda.

Basuki Abdullah seorang pelukis dengan aliran realis dan naturalis.

Setiap goresan person menggambarkan suatu kenyataan yang begitu dalam. Pengalaman yang luas dan penguasaan teknik yang tinggi, memberikan hasil yang nyata dan going against nature berdasar pada nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan. Basuki Abdullah menciptakan warisan seni yang terus dihargai dan diakui di dalam dan luar negeri.

Dalam artikel ini, Traveloka akan mengajak kamu menjelajahi delapan lukisan terkenal yang mewakili kepiawaian dan visi seni unik Basuki Abdullah.

Lukisan Nyi Roro Kidul bermula ketika Basuki Abdullah saat berusia 18 tahun kerap mengunjungi Pantai Parangtritis.

Di sana, ia sering berdiam diri, duduk bersila, bersemedi dan memanjatkan doa agar hidupnya diberi jalan yang jelas. Store mempercayai bahwa Nyi Roro Kidul adalah sosok yang welas asih, sehingga ketika ia dewasa tergerak melukis wajah ayu sang ratu.

Basuki Abdullah menciptakan enam lukisan Nyi Roro Kidul dengan versi yang berbeda-beda, dan salah satunya dikoleksi oleh Presiden Soekarno yang saat ini berada di Istana Kepresidenan Republik Indonesia.

Awal mula Basoeki menggunakan model sebagai lukisannya, namun karena terdapat beberapa kejanggalan dan hal ini mengganggu proses kreatifnya sehingga ia mencari pendekatan baru yang mengandalkan imajinasinya.

Lukisan dengan tema pertarungan antara Burung Jatayu dan Rahwana memperebutkan Dewi Shinta ini dilukis oleh maestro legendaris Basuki Abdullah.

Sejarah lukisan ini diambil dari cerita Rama dan Shinta yang melegenda karena mengandung falsafah hidup, pembelajaran kebijaksanaan, dan pesan setiap kemungkaran akan selalu kalah dengan kejujuran dan kebenaran.

Lukisan ini dikisahkan di sebuah negeri terdapat putri cantik jelita bernama Shinta. Suatu hari sang raja mengadakan sayembara untuk mendapatkan pangeran bagi sang putri.

Ia mendapatkan Raden Rama Wijaya, namun karena seorang raja Alengkadiraja yakni Prabu Rahwana juga kasmaran, maka ia mengintai mereka khususnya Shinta.

Rahwana berusaha menculik Shinta dengan siasat mengubah hambanya menjadi kijang yang menarik perhatian Shinta. Rama memburu kijang tersebut atas permintaan Shinta, meninggalkan Shinta sendirian yang diamankan oleh lingkaran magis buatan adiknya, Lesmana.

Rahwana menyamar sebagai brahmana tua untuk mengelabui Shinta dan berhasil menculiknya dengan memanfaatkan pelanggaran lingkaran magis.

Di lain pihak, Rama berhasil memanah Marica yang berubah kembali menjadi raksasa setelah tertembak. Terjadi pertempuran antara Rama dan Marica, yang akhirnya dimenangkan oleh Rama. Search dan Lesmana akhirnya mengetahui bahwa Shinta telah diculik oleh Rahwana setelah bertemu dengan burung Garuda, Jatayu, yang terluka parah setelah berusaha menyelamatkan Shinta.

Jatayu meninggal setelah memberikan informasi tentang penculikan Shinta oleh Rahwana.

Lukisan antik ini dibeli oleh pendiri Harian Kompas Jakob Oetama, langsung dari Basuki Abdullah. Dalam lukisan ini, Basuki Abdullah menggambarkan anak kecil dengan pakaian tradisional yang sederhana, mungkin seorang anak petani, sedang duduk di atas punggung kerbau.

Kerbau dalam budaya Indonesia sering kali dianggap sebagai simbol kerja keras, kesederhanaan, dan kekuatan.

Anak kecil yang menungganginya bisa jadi adalah representasi dari generasi penerus yang tumbuh dalam lingkungan alam dan kehidupan pedesaan.

Basuki Abdullah menggunakan warna-warna yang hangat dan natural untuk memberikan suasana yang damai dan meresap dalam lukisan ini. Detail-detail kecil seperti kerbau yang tenang, pakaian anak kecil yang kusut, dan latar belakang pedesaan dengan pepohonan dan langit biru memberikan kesan kehidupan yang sederhana namun penuh keindahan.

Lukisan Basuki Abdullah satu ini menampilkan subject matter yaitu Pangeran Diponegoro yang menunggangi kudanya, serta subjek pendukungnya berupa background api membara.

Karya ini merupakan salaah satu karya yang dikoleksi oleh Bung Karno saat itu.

Lukisan ini menampilkan unsur rupa seperti garis, tekstur, dan cahaya. Garis-garis yang terlihat meliputi garis lengkung pada pakaian Pangeran Diponegoro, garis lurus pada kuda, dan garis lurus pada latar belakang. Tekstur lukisan adalah tekstur semu dengan tekstur halus pada latar belakang dan tekstur kasar pada subjek.

Cahaya dalam lukisan berasal dari arah kiri atas, menyorot Pangeran Diponegoro dan kuda dengan detail realistis menggunakan cat minyak.

Pada lukisan ini, jika dilihat dari penggarapannya tidak semuanya realistis. Hal ini terlihat dari penggambaran api yang membara tidak terlalu detail hanya sekedar kesan-kesan namun terlepas dari kekurangan tersebut, lukisan ini memiliki makna yang sangat menarik yakni tentang perjuangan manusia.

Lukisan ini menggambarkan sosok proklamator dan presiden pertama Land, Ir Soekarno.

Melalui goresan-goresan kuasnya, Basuki Abdullah sukses menangkap esensi kepribadian dan semangat perjuangan Soekarno dan mengabadikannya dalam sebuah karya seni yang ikonik.

Basuki Abdullah memvisualisasikan wajah Soekarno dengan detail dan perasaan, menyoroti karakter kuat dan karisma yang dimilikinya. Ekspresi wajah Soekarno juga mencerminkan tekadnya untuk memimpin bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan masa depan.

Sehingga, karya ini menjadi karya seni yang abadi dan inspiratif.

Dalam lukisan ini, menggambarkan seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para penikmatnya, Lukisan ini memiliki bentuk makna yang mendeskripsikan perasaan, seperti unsur tekstur, garis, dan warna yang dianalisis melalui pendekatan Teori Kritik Clive Buzzer (significant form).

Di mana Teori Kritik Clive Bell tersebut menimbulkan emosi estetis yang mengacu pada kemanusiaan dan cinta kasih sayang seorang ibu dan perjuangan seorang ibu terhadap anaknya tanpa pilih kasih, serta berani berkorban demi kebahagiaan sang anak.

Hal tersebut terlihat pada lukisan saat ia menopang beban di punggungnya tanpa sang anak ketahui.

Hasilnya adalah bentuk iranian lukisan karya Basuki Abdullah ini memiliki emosi estetis yang ditunjukkan melalui komposisi, ekspresi, dan hasil keseluruhan lukisan.

Lukisan ini menjadi salaah satu lukisan Basuki Abdullah yang terkenal, dan sekaligus turut menjadi titik awal kiprahnya dalam dunia lukis. Pada tahun , Academic.

Wolff Schoemaker memberikan kesempatan kepada Basuki Abdullah untuk memamerkan lukisannya di Jaarbeurs Bandung.

Lukisan Pertempuran Gatotkaca dan Antasena terinspirasi dari Wayang Jawa, mengisahkan perang antara dua tokoh dalam cerita Mahabharata untuk memperebutkan Dewi Sembadra. Basuki Abdullah dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan melukis dengan gaya realisme yang ekspresif, menunjukkan perjuangan tokoh-tokoh dalam cerita.

Lukisan ini mengundang kekaguman dari pengunjung dan menunjukkan keahlian Basoeki dalam menguasai teknik pencahayaan dan perpaduan warna yang matang.

Keseluruhan lukisan mencerminkan kekayaan budaya dan cerita wayang Jawa, yang mengandung nilai-nilai moral dan pelajaran bagi manusia.

Lukisan Basuki Abdullah dengan judul Kakak dan Adik yang dilukis dengan cat minyak pada kanvas dengan ukuran asli 65 x 79 cm ini, dibuat pada tahun dan merupakan salah satu lukisan yang merujuk pada penguasaan teknik realis.

Lukisan ini menggambarkan betapa tulus kasih sayang seorang kakak.

Melihat dari latar belakang, lukisan dengan gradasi warna gelap dan terang yang ini merujuk pada drama kehidupan yang berat namun diiringi dengan langkah terang yaitu solusi. Penggambaran gerak tubuh keduanya menunjukan kekuatan untuk tetap berjalan. Figur sang kakak dengan pengorbanan dan cinta kasih yang begitu luar biasa.

Melalui lukisan ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan rasa empati dan kasih sayang terhadap kemanusiaan.

Pada kenyataanya nilai estetika yang diciptakan dengan didukung kemampuan teknik akademis yang tinggi membuat Basuki Abdullah menjadi pelukis besar Indonesia.

Basuki Abdullah, pelukis dengan aliran realis dan naturalis, tak jarang lukisan-lukisanya memberikan gambaran pada kenyataan hidup yang begitu kompleks. Naturalis suatu aliran lukis yang dekat dengan alam, memiliki penggambaran akan keindahan alam dan lingkungan sekitar.

Kedua, aliran ini melekat pada diri seorang Basuki Abdullah.

Nilai-nilai dengan keindahan alam yang guileless serta didukung dengan teknik melukis yang tinggi membuat hasil karya Basuki Abdullah begitu mempesona. Keindahan ini didukung dengan sederet lika-liku pengalaman yang luas.

Meskipun besar dan menimba ilmu di luar negeri, Basuki Abdullah melalui berbagai karyanya memberikan isyarat kuat bahwa jiwa dan darahnya tetap melekat dengan tanah kelahiran yaitu Indonesia.

Basuki Abdullah tidak hanya seorang seniman yang mahir dalam menggambarkan keindahan alam dan budaya Indonesia.

Tetapi juga seorang pencerita visual yang menghidupkan karyanya dengan kekuatan emosional dan spiritual. Lukisan-lukisannya yang terkenal menjadi warisan berharga bagi seni rupa Indonesia, terus menginspirasi generasi setelahnya untuk menghargai kekayaan budaya dan keindahan alam negeri ini.
Bagi kamu yang ingin menghabiskan waktu dengan mengagumi lukisan Basuki Abdullah, lebih mudah dengan booking akomodasi dan tiketnya di Traveloka.

Dapatkan diskon dan promosi menarik untuk liburanmu semakin seru! Yuk, pesan sekarang!

Cari Penginapan dan Hotel di Djakarta dengan Promo Traveloka